Ditulis oleh: Ditulis pada: 12/10/2021
Estatus HKI merupakan aset penting seperti pedang dan tameng bagi para startup dan UKM dalam tahap awal memulai bisnis. Memulai bisnis dan menjaringnya tanpa mempertimbangkan perlindungan hak kekayaan intelektual adalah sebuah kesalahan. Hal ini dapat membuat kreasi atau kreativitas pengusaha terkait mudah diculik.
Oleh karena itu, pada awal memulai bisnis, anda harus sudah mempunyai perlindungan HKI. Status HKI sebenarnya merupakan hak yang muncul sebagai hasil pemikiran atau kreativitas manusia yang kemudian menghasilkan suatu produk atau proses yang bermanfaat bagi manusia.
Secara sederhana, hak atas kekayaan intelektual ini dapat disimpulkan sebagai hak untuk menikmati secara ekonomis dari hasil kreasi seorang sarjana. Dalam dunia bisnis, HKI merupakan komponen penting karena dapat memberikan keunggulan kompetitif ketika bermain di pasar yang dibidik pemiliknya.
Bahkan tidak tertutup kemungkinan HKI inilah yang menjadi penyebab munculnya berbagai perkembangan baru bagi perusahaan yang selanjutnya dapat memberikan manfaat bagi khalayak perusahaan.
Estatus HKI untuk startup dan UKM
Pada dasarnya HKI masih dapat dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri. Hak cipta sendiri pada umumnya dimaksudkan untuk melindungi ciptaan dalam bidang seni, sastra, serta ilmu pengetahuan dan pengetahuan.
Dalam memulai suatu usaha, salah satu komponen penting sebagai alasan yang tepat adalah memberikan perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual yang terkait dengan usaha tersebut. Cara yang salah jika perlindungan HKI hanya diurus saat bisnis mulai tumbuh besar. Oleh karena itu, bagi anda yang memulai startup dan UKM, estatus hki pada tahap awal harus anda milik.
HKI akan melindungi dari serangan pesaing atau pemilik modal pembajakan yang besar. Startup dan UKM ini perlu mengenal dan peduli terhadap HKI karena HKI adalah penyelamat mereka di tahap awal menjalankan bisnisnya. Misalnya, ketika sebuah perusahaan sedang menghadapi masa sulit, HKI menjadi penyelamat karena dapat dipasarkan, dihibahkan, diwariskan, atau dilisensikan ke orang lain.
Jika HKI dilindungi, maka hasil jerih payah pemilik usaha dalam meningkatkan merek dan produk dapat dirasakan sepenuhnya. Selain dapat membuat perlindungan dari pembajakan dan pemilik modal lainnya semakin besar, HKI dapat mempermudah pemilik usaha untuk memasuki pasar.
Implementasi HKI di Indonesia
Di Indonesia sendiri, ketiganya sepakat bahwa implementasi HKI sudah sangat baik. Secara hukum, HKI di Indonesia sebenarnya memiliki ketentuan yang cukup lengkap, bahkan diadopsi dari ketentuan dalam pakta internasional di bagian HKI. Ketentuan ini juga mengatur secara jelas proses pendaftaran HKI.
Informasi mengenai hal itu (ketentuan dan proses pendaftaran) dapat dengan mudah diakses di situs resmi Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI). Namun, proses pendaftaran HKI hingga penerbitan sertifikat HKI masih memakan waktu lama, padahal Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual telah berupaya memutakhirkan mekanisme pendaftaran agar prosesnya dapat dipersingkat waktu.
Dalam beberapa tahun terakhir, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual sendiri telah meningkatkan berbagai fasilitas online untuk memfasilitasi pendaftaran HKI, seperti estatus HKI, dan mekanisme lainnya. Meski begitu, untuk implementasi dari segi penegakan hukum, penegakannya masih sering mengalami kendala, terutama bagi UKM.
Untuk penegakan hukum, pemilik merek khususnya UKM umumnya masih terkendala oleh biaya pelaksanaan penegakan hukum, seperti biaya pengacara, biaya iklan untuk pengumuman, dan faktor luasnya wilayah Indonesia yang menambah kesulitan dalam mengidentifikasi merek.